Asuhan Keperawatan pada Pasien Rheumatoid Arthritis (Rematik)
A. Pengkajian
1. Riwayat
Kesehatan
a.
Adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tangan, atau pada
tungkai.
b.
Perasaan tidak nyaman dalam beberapa periode/waktu sebelum
pasien mengetahui dan merasakan adanya perubahan pada sendi.
2. Pemeriksaan
Fisik
a. Inspeksi dan palpasi
persendian untuk masing-masing sisi (bilateral), amati warna kulit, ukuran,
lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan.
Inspeksi
:
·
Perhatian keadaan sendi-sendi pada leher,
spina servikal, spina torakal, lumbai, bahu siku, pergelangan, tangan dan jari
tangan, pinggul, lutut, ekstermitas bawah dan panggul
·
Amati kemerahan dan bengkak pada jaringan
lunak sekitar sendi.
b. Lakukan pengukuran passive
range of mation pada sendi-sendi sinovial
·
Catat apabila ada deviasi (keterbatasan gerak sendi)
·
Catat apabila ada krepitasi
·
Catat apabila terjadi nyeri saat sendi digerakkan
c. Lakukan inspeksi dan palpasi
otot-otot skelet secara bilateral
·
Catat apabila ada atrofi, tonus yang berkurang
·
Ukur kekuatan otot
d. Kaji tingkat nyeri, derajat
dan mulainya
Palpasi
: Adanya nyeri sendi pada daerah yang disertai kemerahan / bengkak.
Dengan
skala nyeri :
a)
Ringan : 0
– 3
b)
Sedang : 3
– 7
c)
Berat : 7
– 10
e. Kaji aktivitas/kegiatan
sehari-hari
3. Riwayat
Psiko Sosial
Pasien dengan RA mungkin merasakan adanya
kecemasan yang cukup tinggi apalagi pada pasien yang mengalami deformitas pada
sendi-sendi karean ia merasakan adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya dan
merasakan kegiatan sehari-hari menjadi berubah.
B. Diagnosa
Keperawatan
1. Nyeri kronis berhubungan dengan distensi
jaringan akibat akumulasi cairan atau proses inflamasi atau destruksi sendi.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
deformitas skeletal,
nyeri, intoleransi
terhadap aktivitas, atau penurunan
kekuatan otot.
3. Gangguan
citra tubuh berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan
tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan energi, atau ketidakseimbangan mobilitas.
4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan
kerusakan musculoskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri saat bergerak,
atau depresi.
C. Rencana
Tindakan Keperawatan
1. Nyeri kronis berhubungan dengan
distensi jaringan akibat akumulasi cairan atau proses inflamasi atau destruksi sendi.
a.
Identifikasi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
b.
Identifikasi
skala nyeri
c.
Identifikasi
respons nyeri non-verbal
d.
Identifikasi
faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
e. Berikan
teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. Terapi pijat, kompres
hangat/dingin)
f. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
g. Berikan obat analgetik, jika perlu
2. Gangguan
mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri, intoleransi
terhadap aktivitas, atau penurunan
kekuatan otot.
a.
Identifikasi
adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
b.
Identifikasi
toleransi fisik melakukan pergerakan
c.
Monitor
frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai mobilisasi
d.
Monitor
kondisi umum selama melakukan mobilisasi
e.
Fasilitasi
aktivitas ambulasi dengan alat bantu (mis. tongkat atau kruk)
f.
Libatkan
keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan pergerakan
g.
Berikan
fisioterapi dengan terapis, jika perlu
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan penggunaan
energi, atau ketidakseimbangan mobilitas.
a.
Identifikasi
pemahaman proses penyakit
b.
Identifikasi
harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup
c.
Identifikasi
kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
d.
Diskusikan
perubahan peran yang dialami
e.
Berikan
pilihan yang realistis mengenai aspek-aspek tertentu dalam perawatan
f.
Anjurkan
mengungkapkan perasaan dan persepsi
g.
Dampingi
saat berduka
h.
Anjurkan
keluarga terlibat
i.
Rujuk untuk
konseling, jika perlu
4. Defisit
perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal, penurunan
kekuatan, daya tahan, nyeri saat bergerak, atau depresi.
a.
Sediakan
lingkungan yang teraupetik
b.
Fasilitasi
kemandirian, bantu jika tidak mampu melakukan perawatan diri
c.
Jadwalkan
rutinitas perawatan diri
d.
Kaji
hambatan dalam perawatan diri.
e.
Rujuk
untuk konseling, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Tim
Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar
Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1
Cetakan II. Jakarta : DPP PPNI
Tim
Pokja SIKI DPP PPNI. (2019). Standar
Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1
Cetakan II. Jakarta : DPP PPNI
Tidak ada komentar: