Asuhan Keperawatan pada Pasien Pneumonia

April 01, 2021

 


A. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian: riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik lengkap

Manifestasi  klinis: demam, sesak napas, nadi berdenyut lebih cepat, nyeri dada.

Perubahan suhu dan frekuensi pernapasan, nyeri dada

Hasil laboratorium

 

B. Diagnosa Keperawatan

1.        Bersihan jalan napas tidak efektif  b.d inflamasi trakeabranchial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum

2.        Hambatan pertukaran gas  b.d perubahan membran alveolar-kapiler

3.        Hipertermi b.d. proses infeksi penyakit

4.        Intoleran aktifitas  b.d. ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum.

5.        Risiko Infeksi b.d. ketidakadekuatan pertahanan utama ( penurunan kerja silia, perlengketan sekret pernafasan), tidak adekuatnya pertahanan sekunder, penyakit kronis


C. Intervensi Keperawatan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif  b.d inflamasi trakeabranchial, pembentukan edema, peningkatan produksi sputum

Intervensi :

a)   Monitor dan auskultasi area paru, catat area penurunan/tak ada aliran udara dan bunyi nafas, misalnya : krekels, mengi.

b)     Bantu pasien latihan nafas sering. Bantu pasien mempelajari batuk efektif, misal menekan dada dan batuk efektif sementara posisi duduk tinggi.

c)     Anjurkan pada keluarga untuk memberi pasien cairan hangat sedikitnya 2500 ml ml/hari ( kecuali kontraindikasi ).

d)       Berikan obat sesuai indikasi, mukoliti, ekspentoran, bronchodilator & analgesik.

 

2. Hambatan pertukaran gas  b.d perubahan membran alveolar-kapiler

Intervensi :

a.       Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan bernafas.

b.   Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku, catat adanya sianosis perifer ( kuku ) atau sianosis sentral.

c.         Awasi suhu tubuh sesuai indikasi

d.        Beri posisi yang nyaman misal semifowler atau fowler.

e.         Berikan terapi oksigen sesuai terapi dari dokter.


3. Hipertermi b.d. proses infeksi penyakit

Intervensi :

a)        Kaji faktor pencetus kenaikan suhu tubuh.

b)        Observasi TTV terutama suhu tiap 4 jam.

c)        Beri minum yang cukup.

d)       Libatkan keluarga untuk memberikan kompres air hangat.

e)        Pakaikan baju yang tipis dan menyerap keringat.

f)         Kolaborasi denagn dokter mengenai obat antipiretik penurun panas.

g)        Kolaborasi dengan dokter mengenai pemberian cairan IV .

 

4. Intoleran aktifitas  b.d. ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan umum.

Intervensi :

a.         Monitor respons pasien terhadap aktivitas.

b.        Berikan lingkungan tenang dan batasi pengunjung selama fase akut sesuai indikasi.

c.      Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan aktivitas dan istirahat.

d.        Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat dan / atau tidur.

e.         Kolaborasi dengan fisioterapi jika perlu.


5. Risiko Infeksi b.d. ketidakadekuatan pertahanan utama ( penurunan kerja silia, perlengketan sekret pernafasan), tidak adekuatnya pertahanan sekunder, penyakit kronis

Intervensi :

a)        Pantau tanda vital dengan ketat, khusus selama awal terapi.

b)        Ubah posisi dengan sering dan berikan pembuangan paru yang baik.

c)        Batasi pengunjung sesuai indikasi.

d)       Lakukan  isolasi pencegahan sesuai individual.

e)        Anjurkan pasien memperhatikan pengeluaran sekret dan melaporkan perubahan warna, jumlah dan bau sekret.

f)         Ajarkan tehnik mencuci tangan yang baik.

g)     Kolaborasi pamberian antimikrobial sesuai indikasi dengan hasil kultur sputum / darah, misalnya penicillin, eritromisin, tetrasiklin, amikain, sepalosporin & amantadin.


DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2006 : Jakarta

Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi Edisi 11. Jakarta: EGC

Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Anak, Balita, Orang Dewasa, Usia Lanjut. Jakarta: Pustaka Obor Populer

Price, Sylvia dan Wilson Lorraine. 2006. Infeksi Pada Parenkim Paru: Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses-proses Penyakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta: EGC

Somantri, Irman. 2007. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.