Info Seputar Hipertensi

April 01, 2021



2.1 Definisi Hipertensi

Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95 mmHg.

                                                                                                           

2.2 Etiologi

1.  Hipertensi essensial (hipertensi primer) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya

2.  Hipertensi  sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain (penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan)

 

2.3 Faktor Resiko

1.        Faktor keturunan

2.        Usia

3.        Asupan makanan tinggi garam

4.        Obesitas

5.        Stress

6.        Merokok dan minum alkohol

7.        Makanan tinggi lemak atau kolesterol

8.        Kurang olahraga

 

2.4 Patofisiologi                                                                                            

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di torak dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.

Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsangan vasokonstriktor. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon rangsang emosi. Kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respon vasokonstriktor pembuluh darah.

Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke ginjal, mengakibatkan pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, saat vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

 

2.5 Tanda dan Gejala

1.      Sakit kepala

2.      Pusing / migraine

3.      Rasa berat di tengkuk

4.      Penyempitan pembuluh darah

5.      Penglihatan kabur

6.      Lemah dan lelah

7.      Sesak nafas

8.      Mual

 

2.6 Tes Diagnotik

1)     Pemeriksaan laboratorium rutin ((urin analisa, darah perifer lengkap, kimia darah (kalium, natrium, kreatinin, gula darah puasa, kolesterol total, HDL, LDL))

2)       Pemeriksaan EKG, IVP, klirens kreatinin, protein, asam urat, TSH  dan ekordiografi.

3)   Pemeriksaan diagnostik meliputi: BUN/creatinin, glukosa (DM), kalium serum, kalsium serum, kolesterol dan tri gliserit, tiroid, urinanalisa protein, gula, dan asam urat.

4)       Pemeriksaan radiologi meliputi Foto dada dan CT scan

 

 

2.7 Klasifikasi

Klasifikasi hipertensi menurut WHO:

Kategori

Sistol (mmHg)

Diastol (mmHg)

Optimal

<120

<80

Normal

<130

<85

Tingkat I (hipertensi ringan)

140-159

90-99

Sub group: Perbatasan

140-149

90-94

Tingkat 2 (Hipertensi Sedang)

160-179

100-109

Tingkat 3 (Hipertensi Berat)

>180

>110

Hipertensi Sistol terisolasi

>140

<90

Sub group: Perbatasan

140-149

<90


Klasifikasi hipertensi menurut The Joint National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure yaitu :

Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa Usia 18 Tahun atau Lebih *

Kategori

Sistolik

(mmhg)

Diastolik

(mmhg)

Normal

< 130

<85

Normal tinggi

130-139

85-89

Hipertensi

Tingkat 1 (ringan)

140-159

90-99

Tingkat 2 (sedang)

160-179

100-109

Tingkat 3 (berat)

≥180

≥110

 

 

2.8 Penatalaksanaan Medis dan Farmakologi

1.       Penatalaksanaan medis, meliputi:

a)        Diet rendah garam / kolesterol / lemak jenuh

b)        Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh.

c)        Ciptakan keadaan rileks,seperti meditasi, yoga atau hipnosis

d)       Melakukan olahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu.

e)        Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol

 

2.       Penatalaksanaan farmakologis dengan menggunakan obat atas ijin dokter.

1)    Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg/hari dengan dosis tunggal pada pagi hari (pada hipertensi dalam keadaan kehamilan, hanya digunakan apabila disertai hemokonsentrasi atau udem paru).

2)        Reserpin 0,1-0.25 mg/hari sebagai dosis tunggal.

3)   Propranolol mulai dari 10 mg 2 x sehari yang dapat dinaikkan 20 mg 2xsehari (kontraindikasi untuk penderita asma).

4)   Captropil 12,5-25 mg sebanyak 2-3xsehari (kontra indikasi pada kehamilan selama janin hidup dan penderita asma).

5)        Nifedipin mulai dari 5mg 2xsehari, bisa dinaikkan 10mg 2xsehari.

 

2.9 Komplikasi

1)        Penyakit pembuluh darah otak seperti stroke, perdarahan otak, transient ischemic attack (TIA).

2)        Penyakit jantung seperti gagal jantung, angina pectoris, infark miocard acut (IMA).

3)        Penyakit ginjal seperti gagal ginjal.

4)        Penyakit mata seperti perdarahan retina, penebalan retina, oedema pupil.


DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Alimul. 2009. Konsep Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika

Bruner dan Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC.

H, MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion. Victoria, Australia : Oxford University Press.

Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-I Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi Edisi 11. Jakarta: EGC

Smeltzer, Suzanne C.2001. Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.