Info Seputar Sehat Jiwa Sepanjang Rentang Kehidupan : Ibu Hamil
A. Konsep
Dasar Penyakit
Kehamilan
adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan wanita akan mengalami
perubahan baik dari segi psikologis maupun emosional selama kehamilan.
Sedangkan
gangguan psikologis adalah perubahan psikologi pada ibu hamil merupakan hal
yang normal dan merupakan hal yang individual. Didasarkan pada teori Revarubin,
teori ini menekankan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk mencapai
peran ini diperlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas.
B.
Perubahan dan Adaptasi Psikologis Selama Masa
Kehamilan
Seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis dan pada
saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran
barunya melalui tahapan sbb:
- Tahap
Antisipasi
Dalam tahap
ini wanita akan
mengawali adaptasi perannya
dengan merubah peran sosialnya melalui latihan formal
(misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal sosialnya melalui latihan
formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model
peran (role model).
Meningkatnya frekuensi interaksi
dengan wanita melalui model
peran (role model).
Meningkatnya frekuensi interaksi
dengan wanita hamil dan
ibu muda lainnya
akan mempercepat proses adaptasi untuk
mencapai hamil dan ibu
muda lainnya akan mempercepat
proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai
seorang ibu.
- Tahap
Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
Pada tahap
ini wanita sudah
mulai menerima peran
barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah
posisinya sebagai penerima menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan
mengubah posisinya sebagai penerima kasih
sayang dari ibunya
menjadi pemberi kasih
sayang terhadap bayinya.
Untuk kasih sayang dari
ibunya menjadi pemberi
kasih sayang terhadap
bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan
akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya. Dia memenuhi
kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya dan akan
mencoba menggambarkan figur ibunya di masa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal
yang positif dari ibunya untuk kemudian ia adaptasi dan terapkan kepada bayinya.
Aspek lain yang
berpengaruh dalam tahap
ini adalah seiring dengan
sudah mapannya beberapa persiapan
yang berhubungan dengan
kelahiran bayi, termasuk dukungan
semangat dari orang-orang terdekatnya.
- Tahap
Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
Pada
tahap ini, dia akan melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat positif positif
dan berfokus untuk kehamilannya,
seperti mencari tahu tentang
informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak,
serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.
- Tahap
Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan“perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.
Perubahan
Psikologis Trimester I
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa
benci dengan kehamilannya.
2) Kadang muncul penolakan, kekecewaan,
kecemasan, dan kesedihan. Bahkan kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil
saja.
3) Ibu akan selalu mencaari tanda-tanda apakah
ia benar-benar hamil untuk meyakinkan dirinya.
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya
akan selalu mendapat perhatian dengan seksama.
5) Oleh karena perutnya, masih kecil, kehamilan
merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang
lain atau malah mungkin dirahasiakannya.
6) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.
Perubahan
Psikologis Trimester II
1) Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi.
2) Ibu sudah dapaat menerima kehamilan.
3) Merasakan gerakan anak.
4) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan
kekhawatiran.
5) Libido meningkat.
6) Menuntut perhatian untuk cinta.
7) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang
merupakan bagian dari dirinya.
8) Hubungan seksual meningkat dengan wanita
hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu.
9) Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
Perubahan
Psikologis Trimester III
1) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa
dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
2) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak
lahir tepat waktu.
3) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya.
4) Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam
keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
5) Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
6) Merasa kehilangan perhatian.
7) Perasaan mudah terluka atau sensitif.
8) Libido menurun.
C.
Masalah
Emosi Selama Kehamilan
Prinsip
Dasar
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,
perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya.
Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan merupakan peristiwa
kodrat yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap sebagai peristiwa
khusus yang sangat menentukan kehidupan selanjutnya.
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang komplek, memerlukan adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma – norma sosiokultural dan persoalan kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat
Hubungan episode kehamilan dengan reaksi psikologis yang terjadi:
Trimester
1 :
Sering
terjadi fluktuasi lebar sehingga aspek emosional periode ini mempunyai resiko
tinggi untuk terjadi pertengkaran atau rasa tidak nyaman.
Trimester
II :
Fluktuasi
emosional sudah mulai mereda dan perhatian wanita hamil lebih terfokus pada
berbagai perubahan tubuh yang terjadi saat kehamilan, kehidupan seksual,
keluarga dan hubungan bathiniah dengan bayi yang dikandungannya.
Trimester
III :
Berkaitan
dengan bayangan resiko kehamilan dan proses persalinan sehingga wanita hamil
sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang
akan dihadapi.
1) Reaksi
cemas, ditandai dengan
rasa cemas dan ketakutan yang berlebihan, terutama sekali terhadap hal-hal yang
masih tergolong wajar.
2) Reaksi
panik, ditandai
dengan rasa takut dan gelisah yang hebat, terjadi dalam periode yang relatif
singkat dan tanpa sebab-sebab yang jelas.
3) Reaksi
Obsesif-Kompulsif,
ditandai dengan selalu timbulnya perasaan, rangsangan ataupun pikiran untuk
melakukan sesuatu, tanpa objek yang jelas, diikuti dengan perbuatan yang
dilakukan secara berulang kali.
4) Depresi
berat, ditandai oleh
perasaan sedih, tidak bergairah, menyendiri, penurunan berat badan, insomnia,
kelemahan, rasa tidak dihargai dan pada kasus yang berat, ada keinginan
untuk melakukan bunuh diri.
5) Perasaan panik/ gelisah ditandai dengan ibu merasa bahwa kehamilannya ini merupakan suatu ancaman, kegawatan, ketakutan dan bahaya bagi dirinya sehingga mereka akan bersikap menolak kehamilannya, menggugurkan kehamilannya bahkan mencoba bunuh diri.
D.
Gambaran
Kondisi Psikologis pada Wanita Hamil
Selama kehamilan banyak wanita yang mengalami
perasaan – perasaan :
• Marah
• Tertekan
• Bersalah
• Bingung
• Was – was
• Kesal
• Pilu
• Khawatir
Ditandai
dengan gejala – gejala :
•
Kehabisan
tenaga atau kebanyakan gerak.
•
Tidak
bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.
•
Menangis
tidak tertahan dan mata terasa berlinang.
•
Menyadari
bahwa perasaan cepat berubah.
•
Sangat
judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan.
•
Senantiasa
berfikiran negatif.
•
Tanpa
berwujud merasa tidak mampu.
•
Tiba-tiba
takut atau gugup.
•
Tidak
bisa memusatkan perhatian.
•
Lebih sering lupa.
•
Rasa
bingung dan bersalah.
•
Makan
amat sedikit atau banyak.
•
Asik
dengan fikiran menghantui dan mengerikan.
•
Kehilangan
kepercayaan dan harga diri.
E.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kondisi Psikis Pada Masa Hamil
1.
Sudah
punya banyak anak
Banyak anak
sebagian orang merasakan sebagai beban finansial yang harus ditanggung, ditambah
dengan kerepotan lainnya apalagi dalam keluarga sudah ada anak dengan jumlah
lebih dari cukup.
2.
Khawatir
berubah penampilan
Bagi sebagian
perempuan, penampilan merupakan nilai jual, perubahan bentuk wajah dan tubuh
akibat kehamilan dan persalinan dianggap akan mengurangi keindahan penampilan.
3.
Kemampuan
finansial dirasa tidak memadai.
Jika si kecil
lahir di saat kondisi keuangan keluarga tengah kekurangan finansial akan sangat
menganggu kondisi psikologis seorang ibu hamil.
4.
Keluhan
sulit tidur
Sulit tidur di
malam hari dapat membuat kondisi ibu hamil menurun, konsentrasi berkurang,
mudah lelah, badan terasa pegal, tidak mood bekerja dan cenderung emosional. Keluhan
tidur umumnya muncul saat usia kandungan memasuki trimester ketiga dimana janin
sudah tumbuh besar sehingga terasa menyesakkan.
F. Komplikasi
Emosional
Masalah
kesehatan jiwa dapat mengakibatkan komplikasi selama periode kehamilan,
kelahiran bayi, dan periode pascapartum. Stres psikologis dan fisik yang
terkait dengan kehamilan atau kewajiban baru sebagai ibu dapat juga
mengakibatkan krisis emosional (affonso,1984). Gangguan emosional terutama
mengakibatkan komplikasi kehamilan adalah gangguan mood.
G.
Cara
Mengatasi Gangguan Psikologis Kehamilan
1.
Informasi
Cari informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan
yang terjadi dalam diri ibu termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang
mengandung agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat akan
membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang sering
muncul karena ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.
2.
Komunikasi
dengan suami
Bicarakan perubahan yang terjadi selama hamil dengan sang
suami, sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi.
Apabila sudah dikomunikasikan, sang suami akan memberikan dukungan psikologis
yang dibutuhkan.
3.
Rajin
chek-up
Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari
dokter atau bidan terpercaya mengenai kehamilan. Jangan lupa, ajaklah suami
saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.mengenai kehamilan.
4.
Makan
Sehat
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat
bagi perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan
janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau
obat-obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat berbahaya
seperti gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi
perkembangan kecerdasan otak janin.
5.
Jaga
Penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan
berpakaian yang sesuai dengan kondisi badan yang sedang berbadan dua. Jangan
lupa untuk melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan kaki
untuk memperlancar persalinan.
6.
Kurangi
Kegiatan
Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat
hamil. Memasuki masa persalinan, ibu hamil dan suami harus sudah siap dengan
berbagai perubahan yang akan terjadi setelah kelahiran sang bayi.
7.
Dengarkan
Musik
Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah
kecemasan maupun emosi negatif lainnya dengan mendengarkan musik lembut,
belajar memusatkan perhatian, berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.
8.
Senam
Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan
menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter kandungan.
9.
Latihan
Pernafasan
Lakukanlah latihan relaksasi dan
latihan pernapasan secara teratur. Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan
sehingga sehingga kondisi psikologis bisa stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Beck, A. T. (1967).
Depression: Causes And Treatment. Philadelphia: University Of
Pennsylvania Press
Stuart &
Sundeen. (2000) . Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Tim Pokja SIKI DPP
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi Dan Indikator
Diagnostik Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi Dan Tindakan
Keperawatan Edisi 1 Cetakan II. Jakarta : DPP PPNI
Wilkinson, Judith
M. Ahern, Nancy R. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC
Yosep, Iyus.
(2011). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama
Tidak ada komentar: